Pages

Karena kesehatan berawal dari diri sendiri

Tuesday, September 22, 2015

Daging Kambing Untuk Ibu Hamil Berbahaya, Mitos Atau Fakta?

Google Ads
Google Ads
Ada begitu banyak mitos dan larangan yang kerap menyertai para wanita yang tengah hamil. Mereka kerap mendapat larangan-larangan yang datang dari keluarga dan tetua yang kadang tidak bisa diketahui kebenarannya.

Dan salah satu larangan yang cukup kerap anda dengar adalah larangan mengkonsumsi daging kambing. Dikatakan bahwa daging kambing untuk ibu hamil bisa berbahaya karena bisa menyebabkan masalah yang serius terhadap kehamilan mereka. Dagingnya bersifat panas sehingga bisa mengusik kenyamanan pertumbuhan janin dalam perut.Tetapi benarkah demikian?

Berikut beberapa ulasan dan tinjauan klinis mengenai daging kambing dan pengaruh daging kambing untuk ibu hamil yang bisa menjadi acuan anda menghadapi mitos tersebut.
Daging Kambing Untuk Ibu Hamil
Daging Kambing Untuk Ibu Hamil

1.    Daging kambing bersifat panas
Istilah daging panas mungkin berasal dari karakter daging yang liat dan sulit untuk diempukkan. Hasilnya sistem pencernaan perlu bekerja ekstra untuk melumat dan mencerna daging kambing. Juga kandungan zat besi dalam daging kambing yang tinggi sehingga menyebabkan peningkatan metabolisme. Kondisi ini memicu munculnya rasa panas dalam perut dan rasa gerah yang sangat pasca mengkonsumsi daging kambing. Masalahnya bagi penderita maag, kondisi panas ini bisa menyebabkan iritasi dan kembung. Padahal pada dasarnya wanita hamil cenderung lebih rentan mengalami serangan maag. Jadi ada baiknya bila sudah memiliki maag, selama hamil menghindari daging kambing.

2.       Daging kambing mengandung zat besi dan natrium
Daging kambing memang mengandung banyak zat besi, natrium dan B kompleks. Ketiganya penting untuk membantu membentuk sel darah merah dan meningkatkan kepekatan darah. Pada ibu hamil yang mengalami masalah anemia dan hiptensi (tekanan darah rendah), produksi sel darah merah meningkat dengan sangat baik. Karena anemia bisa menyebakan janin tidak tumbuh sempurna dan kondisi ibu yang lemah.
Namun di sisi lain kondisi ini juga bisa memicu peningkatan tekanan darah berlebihan dan malah memicu munculnya hipertensi. Ibu hamil sangat pantang mengalami hipertensi karena bisa menyebabkan preeclampsia dan eklampsia. Eklampsia bisa memicu cacat kehamilan dan koma pada wanita pasca persalinan. Penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan kondisi tekanan darah sebelum mengkonsumsi daging kambing.


3.       Daging kambing bisa memicu konstipasi
Lebih dari 75 % ibu hamil mengeluhkan kondisi konstipasi atau sembelit. Dengan menambahkan asupan daging kambing dalam menu ibu hamil, kadang bisa meningkatkan masalah konstipasi ini. Pasalnya daging kambing cenderung sulit dicerna sehingga kadang menghasilkan feses yang lebih liat.


4.       Kandungan bakteri salmonella
Bakteri salmonella biasa tumbuh pada berbagai jenis daging mentah yang dibiarkan terbuka terlalu lama, termasuk dalam daging kambing mentah. Dan untuk menyingkirkan bakteri ini hanya bisa dengan cara daging dimatangkan 100%. Karena bakteri ini sangat berbahaya bagi ibu hamil, sebab bisa membuat pertumbuhan janin terganggu dan menyebabkan masalah pencernaan serius pada ibu hamil. 


Biasanya pengolahan daging kambing adalah dengan di bakar, selain menimbulkan banyak nitrit yang kerap menjadi pemicu kanker, pembakaran kadang menyebabkan daging tidak matang sempurna dan disinilah tubuh ibu hamil bisa kemasukan bakteri salmonella.

Anda bisa melihat, sejauh apa bahaya daging kambing untuk ibu hamil. Tidak ada larangan mutlak untuk mengkonsumsi daging kambing. Hanya saja pastikan kondisi tubuh anda cukup sehat dan aman untuk mengkonsumsinya. Dan satu lagi yang pasti, konsumsi daging kambing dalam porsi wajar mengingat ada sederet resiko dari mengkonsumsi daging kambing untuk hamil, terlepas dari adanya beberapa manfaat yang bisa pula anda dapatkan.
Google Ads
Facebook Twitter Google+

Back To Top